Pemateri, Laili Normalina, AMd.Kep, perawat di Puskesmas Tegalrejo.
Laili Normalina, AMd.Kep |
Stres merupakan salah satu hal yang harus dihindari oleh kita semua, terkhusus penyandang DM. Sebab beberapa penelitian menunjukkan bahwa stres memiliki pengaruh terhadap peningkatan kadar gula darah. Namun bagaimana mekanismenya ? bagaimana stress dapat memicu kenaikan kadar gula darah ?
Stres adalah reaksi tubuh yang muncul saat seseorang menghadapi ancaman tekanan atau suatu perubahan.
Stres juga dapat terjadi karena situasi atau pikiran yang membuat seseorang merasa putus asa gugup atau bersemangat.
Macam macam stres
- Stresor fisik
- Stresor psikologi
- Stresor sosial budaya
1. Stresor fisik
Stresor yang membuat kita stres seperti kondisi tubuh yang tidak fit atau mengalami sakit kelemahan fisik, dan menyebabkan kesulitan tidur.
Peyandang Dm itu termasuk STRESOR FISIK
2. Stresor psikologi
Kondisi psikologi kejiwaan yang membuat seseorang menjadi stres. Misalnya mengalami patah hati dalam percintaan, kesepian /tinggal sendirian, misal : anak, cucu tinggal di luar kota. Contoh lain : sifat iri hati konflik orang tua dengan anak.
3. Stresor sosial budaya
*stresor sosial
Contoh belum punya pekerjaan.
Pensiun = dulu bekerja tetapi sekarang sudah tidak bekerja.
Sehingga menimbulkan rasa bosan dan stres.
Contoh lain : terjadinya pemutusan hubungan kerja dari perusahaan.
*stresor budaya
Misal pindah ke luar daerah, kesulitan dalam berkomunikasi sama pendukung setempat karena ada perbedaan bahasa.
Stres dapat membawa dampak negatif terhadap diabetik ?
Stres yang berlebihan membuat tubuh kesulitan untuk mengontrol kadar gula darah sehingga memperburuk penyakit, kondisi stres yang di alami seseorang akan memicu tubuh memproduksi hormon epineprin atau adrenalin dan kartisol yang mana hormon ini akan memicu gula darah.
Adrenalin juga meningkatkan pembentukan gula darah dan lemak pada tubuh sehingga hal tersebut menyebabkan kerja hormon insulin terganggu.
Semakin banyak gula darah kerja insulin akan semakin berat.
Penyakit DM bisa berdampak negatif karena kesulitan untuk mengontrol kadar gula darah.
Insulin fungsi atau tugasnya adalah untuk memindahkan glukosa dari darah ke dalam sel sebagai energi atau penyimpanan energi.
Akibat stres yang berlebihan pada penyandang DM yaitu
- Peningkatan kadar gula darah secara cepat
- Mendorong munculnya emosi negatif yang kuat
- Merusak pemikiran dan pengambilan keputusan seseorang
- Memicu pola makan komposif
1. Peningkatan kadar gula darah secara cepat.
Seperti yang sudah kita bahas tadi stres dapat memicu produksi hormon epineprin Adrenalin atau dan kartisol dapat meningkatkan kadar gula darah.
2. Mendorong munculnya emosi negatif yang kuat
Stres dapat mendorong munculnya perasaan tidak nyaman, tidak enak, kegelisahan, rasa sedih, menangis dll.
3. Merusak pemikiran dan pengambilan keputusan seseorang.
Nah seseorang mengalami stres mengalami rasa tidak enak atau tidak mood, berdampak untuk malas makan, males bekerja, males olahraga bahkan males untuk kontrol penyakitnya.
4. Memicu pola makan komposif.
Gangguan pola makan komposif merupakan istilah yang diberikan keseorangan yang memiliki nafsu makan yang sangat besar orang ini cenderung makan apa saja padahal perutnya sudah kenyang dan sudah makan terlalu banyak. Meski tidak lapar orang ini akan terus mencari makanan.
Pola komposif ini akan menyebabkan kadar gula darah tidak terkontrol.
Untuk penderita DM ada pengaturan makannya. Terdapat seperti 3 J (Jumlah, Jadwal dan Jenis) untuk pola makannya.
Lalu bagaimana untuk mengelola stres pada penderita DM?
- Langkah pertama, penderita Dm harus menghadapi penyakitnya dengan Tenang dan tetep fokus.
- Langkah ke 2, tidak perlu memikirkan penyakit lain yang bisa di timbulkan dari penyakit DM.
- Langkah ke 3, memperbaiki gaya hidup.
- Langkah ke 4, keluarga harus memperbaiki dukungan energi positif kepada penderita DM
- Langkah ke 5, pengaturan pola tidur
- Langkah ke 6, meningkatkan ibadah sesuai dengan ibadah masing-masing.
0 Comments