Header Ads Widget

Ticker

6/recent/ticker-posts

Kelompok Mina "Segoro Amaloh" Kampung Bangirejo

Pengurus Mina "Segoro Amaloh" Panen lele

 
Pandemi Covid-19, memukul berbagai sendi kehidupan terutama perekonomian warga, dan keterbatasan dalam beraktifitas, juga  banyak karyawan yang dirumahkan, driver ojol tidak beroperasi, dan lain-lain, agar tidak jenuh seta untuk menambah pemasukan, beberapa warga RT 40 RW 11 Kampung Bangirejo secara patungan menggiatkan budidaya lele.

Dengan memanfaatkan area bulutangkis, yang awalnya tempat duduk di gali dan dirubah menjadi kolam lele yang sederhana ukuran 0,5 x 4 m dan 0,5 x 1,5 m. 

Budikdamper Mino "Segoro Amaloh"

Bermula dari kegiatan tersebut dibentuk kelompok dengan nama Mina "Segoro Amaloh". Segoro Amaloh dijadikan nama sesuai tagline RT 40 RW 11 yakni  Semangat Gotong-royong Agawe Majuning RT Patangpuloh (Segoro Amaloh).

Pada tahap pertama dibulan Juni 2020, dengan bermodal patungan,  ditabur benih lele sebanyak 500 ekor.

Panen perdana dilakukan dibulan Agustus 2020, berbarengan dengan panen sayur kelompok tani "Tani Makmur", dengan mengundang anggota Dewan DPRD propinsi DIY komisi B, bapak RB. Dwi Wahyu untuk secara simbolis memanen sekaligus menyampaikan tentang pentingnya kemandirian pangan di masa pandemi covid 19.  Hadir juga camat Tegalrejo, lurah Karangwaru ,ketua RK Bangirejo dan ketua LPMK kota Yogyakarta. Dari sinilah keinginan warga untuk berdikari pangan tumbuh.

Bulan berikutnya, kolam lele diperbanyak dengan sistem budidamber, budidaya ikan dalam ember.  Dan bulan November ini, panen ke-2 dengan hasil sebanyak 76 kg  untuk 1 kolam lele, dengan berat lele rata-rata 7 ekor/kg-nya.  Hasil dari panen, dijual ke warga dengan harga dibawah pasaran, dijual secara langsung ke warga atau melalui group PONIJO (pasar online bangirejo).

Kedepan kelompok ini berencana mmbuat olahan lele untuk meningkatkan nilai jual dari lele, sekaligus untuk pemberdayaan warga terutama ibu-ibu PKK.

Post a Comment

0 Comments